Kamis, 26 Januari 2012

SAATNYA PINDAH KE SOLAR DENGAN MESIN EURO 2

Ambil langkah cepat dengan yang lebih IRIT BBM.............(detiknews.com)


Jakarta - Rencana pemerintah memberlakukan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi mulai 1 April harus dicermati baik-baik. Nantinya distribusi BBM bersubsidi hanya bagi angkutan umum dan kendaraan roda dua, sementara kendaraan bermotor roda empat pelat hitam (kendaraan pribadi) diwajibkan menggunakan BBM nonsubsidi.
Ide pemberlakuan kebijakan ini berawal dari membengkaknya anggaran pemerintah untuk subsidi BBM. Pada 2011, realisasi anggaran subsidi mencapai Rp 294,9 triliun atau 124,3 persen dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2011 sebesar Rp 237,2 triliun (detikFinance, 5 Januari). Di Jawa-Bali, 2.065 stasiun pengisian bahan bakar umum dari 3.061 pompa bensin sudah menjual BBM nonsubsidi, seperti Pertamax (majalah Tambang, 23 Desember 2011). Artinya, untuk wilayah Jawa-Bali saja masih perlu dibangun 996 pompa bensin agar siap melayani penjualan BBM nonsubsidi.
Menurut data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jakarta hanya 10 buah dan akan ditambah sembilan buah pada Februari untuk mendukung kebijakan pembatasan ini. Mengingat waktu yang kian dekat, sepatutnya pemerintah memikirkan simulasi dan mengantisipasi dampak yang akan muncul serta menyediakan sarana dan prasarana guna mendukung implementasi kebijakan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar